Puisi hidupku Tak ada manusia yang terlahir sempurna

hilang suara tiada berita
sepi sunyi tiada asa
hati menduga mengungkap rasa
ku tak tahu harus berbuat apa
semua jawaban seolah sirna

honey...
berhentilah tuk berdiam
berilah cahaya dalam kegelapan
Terangilah bumi bak mentari
teduhkan hati laksana rembulan

***a...
janganlah berubah
janganlah kau diam akuwalau tak saling memiliki
kau tetap orang yang ku cintai
I Love You Honey...

sedih...
Mungkin kata itu yang tepat
tuk ungkapkan rasa kekecewaan
Impian bahagia sirna

hilang hanya dengan sebuah kalimat
"Aku hari ini tak mau menganggumu"
Ingin ku menangis mendengar kata itu
ingin ku lihat dia
ingin ku pastikan kenapa
namun...
langkah kaki tak pernah kesana
hati tak pernah kuasa
melihat bunda yang tak biasa
maafkan aku bunda
maafkan aku jika ku bersalah padamu

Damai dalam keheningan
Rindu akan kehilangan
Raga nun jauh di sana
Terbelenggu hubungan dalam sebuah ikatan


Sepanjang hidup dalam kenangan
Bahagia tercipta sebatas hayalan
mengharap impian tuk jadi kenyataan
tak kan pernah bisa walau raga tlah tiada

Kenangan lalu saat bersamamu
kebahagiaan seiring tawa dan candamu
cinta kasih kau lukiska di setiap manjamu
semua beku bagai salju
hilang sirna entah kemana

perjalanan waktu tak pernah tahu
cerita cinta tak pernah tertera
skian lama tak pernah bertemu
lewat dunia maya kita berjumpa

***a....
bertahun lamamnya dalam kerinduan
bertahun lamanya dalam kenangan
kini kau hadir
kau siram benih cinta yang pernah ada
kau taburkan kembali benih kasih
kau terangi jiwa dengan cahaya cinta


walau kini dalam keadaan yang berbeda
biarkan rasa itu tetap ada
biarkan dia tumbuh dalam pengharapan
Biarkan dia jadi lentera dalam kegelapan
biarkan dia hidup dalam kehampaan
Benih cinta tak akan pernah sirna
cinta kan abadi dan tak pernah mati
I V U

Rindu...
mungkin kata itu yang bisa mewakili arti dari sebuah pengharapan
hari-hari bersamamu tak pernah terungkap kata
setiap jengkal nafas tersirat senyum
setiap kata teruntai indah


semua kini tlah pergi
setiap detik terbalut sepi
setiap hari berlalu tanpamu

rasa...
kangen...
rindu...
kau tak pernah bisa terpisah
kau satu dalam sejuta kata
kau ada di setiap asa

tak ku sangka
kini kau ada di depan mata
saat kau peluk diriku
tatapan mata bertemu
saat ku kecup keningmu...
oh Tuhan...
aku terasa mimpi atas karuniamu
semua kenangan kau ulang kembali
rindu yang pernah ada tlah terobati
namun...
kenapa jalanku harus begini...
kenapa kami terikat status yang memisahkan...
kenapa cinta suci ini jadi terlarang...
kenapa....? kenapa....? kenapa....?
pertanyaan itu tak pernah bisa ku jawab
Tuhan...
Jangan kau pisahkan kami kembali...
walau kini jadi terlarang...
walau kini ada perbedaan
walau kini ada ikatan status
ku tetap cinta dia
sayang...
makasih atas semuanya
benih cinta yang tlah kau tanam
benih cinta yang dulu sempat tumbuh
kekuatan cinta yang mulai pudar
kini bersemi kembali
I Love You...

Cinta...
sekian lama kita berpisah
jarak yang membedakan
status yang mengikat

tak melunturkan benih cinta
yang tlah lama tertanam
jauh sebelum kita menempuh jalan kita masing masing

walau raga telah berubah
namun...
hatimu...
tatapan matamu..
tutur katamu...
manjamu...
tak berubah sedikitpun..

Tuhan...
sujud syukur ku persembahkan kepada-MU
atas ridho-MU kau pertemukan aku dan dia

Cinta...
Kehadiranmu membuatku bahagia
tiada waktu sedikitpun terlewat tanpamu
tak lepas bayangmu dari pelupuk mataku

kau ada di stiap nafasku
kau tertanam abadi di dalam jiwaku
tumbuh subur tanpa siraman kasih
bersemi tanpa belaian sayang

engkau tiada namun terasa
kekuatanmu menguatkan jiwa
walau status kini berbeda
walau cinta jadi terlarang
kau tetap belahan jiwa

waktu...
berputar tiada henti
berjalan tiada kembali
namun...
lain halnya dengan rasa
skian lama terpendam tak pernah sirna

smua hidup...
smua subur...
walau ku tahu..
kau tercipta bkn untukku
namun hati tak bisa lari
rasa rindu ta tertampung lagi
dan cinta tak bisa di pungkiri
kini cinta itu bersemi kembali
say...
seandainya stiap saat kau ada disisiku
kan ku nyanyikan lagu rindu
kan ku katakan ke stiap jengkal kulitmu
engkaulah cinta sejatiku
belahan jiwaku
hingga kau tertidur dalam dekapanku
dan tak pernah ku lepas lagi
hingga di akhir nanti....


andaikan...
cinta ini tak jadi cinta terlarang...

Rasa… rasa itu semakin indah terasa
Semakin menggebu dan begelora
Namun sayang….
Terlarang tuk mencipta rasa
yang begejolak dalam dada
Ikatan pertama yang masing” telah kita miliki

tak mudah tuk memutusnya
karena tlah menghasilakn banyak buah
Akan tetapi kenangan lalu bersemi kembali
membawa jiwa kedalam mimpi” indah duniawi
bayangan mu menari” mengajak berlari….
Ikatan itu sanagt kuat
kadang membuatku tersakiti
tapi tak dapat kuberontak
tuk berlari mengejarmu…
Cinta yang terlarang…
tetap kuberharap
kau dapat mendekap erat
jiwa dan ragaku yang terikat

Ku terdiam dalam keheningan
Termenung dalam kehampaan
Ribuan kaki melangkah
Membawaku jauh dalam kesesatan
Kutinggalkan smua kenangan
Kutinggalkan semua impian

Kini….
Belasan tahun berlalu
Jangankan tuk bertemu
kabar pun tak pernah ku tahu…
sampai kapan smua ini berlalu…?

Cinta...
bak debu di terpa angin...
terbanngggggg....
bebas....
saat dia terbang.....
tak ada yang bisa meraih....
dan tak ada yang bisa mengambil dari keinginanya

cinta hidup di relung hati
kan abadi walau detak jantung tlah berhenti.
cinta akan mengalir dimana air tidak dapat mengalir
cinta akan tumbuh walau ditengah hamparan padang pasir

say...
Cinta tu indah ya...
walau kita tak bertemu...
biarkan dia tumbuh di dalam hatimu...
jagalah dia sampai **** menjemput kita....
I Love You....

Belasan tahun berlalu....
asa terasa membeku....
candamu...
tawamu....
tutur katamu...

adalah kenangan buatku
detik...menit...jam...hari...minggu hingga tahun berlalu...
tak pernah mengikis rasa rindu...
honey....
I love you...

sebelum aku besar...
aku hanya bisa memohon dan meminta...
tidak terlaksana aku marah...
aku marah sejadi-jadinya tuk mendapatkan apa yang aku mau...
aku tak perduli bagaimana susahnya orang tuaku,
bagaimana sulitnya mencari uang pada saat itu...
smua kemarahan slalu tercurah padamu ibu...

ibu....
maafkanlah anakmu...
saat itu...
aku memang tidak menyadari...
betapa durhakanya aku pada ibu...
satu tahun aku dalam rahimmu...
kau elus dengan kasih sayang...
setelah lahir kau bimbing aku dengan kasihmu...
tak pernah sedikitpun kau ungkit ataupun kau sesali...
maafkanlah segala kesalahan ku ibu...